Blogroll

Selasa, 14 April 2015

tentang takdir.. .




yang kita tahu, mereka belum menikah sehingga kita merasa berhak bertanya mengapa mereka belum menikah.. .
yang kita tidak tahu, mereka sedang memperjuangkan sesuatu.
yang kita lupa, jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh Tuhan.

yang kita tahu, mereka belum dikaruniai anak sehingga kita merasa berhak bertanya mengapa merekabelum memiliki keturunan.. .
yang kita tidak tahu, mereka sedang memperjuangkan sesuatu.
yang kita lupa, rezeki berupa anak adalah pemberian Tuhan, jika Tuhan belum berkehendak maka sekuat apapun manusia berusaha, jika memang belum waktunya, ya belum waktunya.

Satu hal pasti menjadi dewasa adalah, manusia cenderung menyimpan masalah sendiri, manusia akan cenderung menutup emosi mereka dengan khalayak. Manusia akan cenderung menampakkan hal yang baik-baik saja. Itulah perubahan, apabila ketika bayi manusia bebas menangis depan umum, semakin tua hal tersebut menjadi tidak mungkinterjadi bukan? Semakin tua, manusia akan semakin menutupi apa yang cenderung membuatnya sedih dan menampakkan kondisi baik-baik saja. Seharusnya ini cukup menjadi bekal untuk berhenti bertanya mengenai takdir Tuhan.

Apa yang bisa disimpulkan? Kita tidak tau kondisi yang sedang dialami lawan bicarakita.. . hingga kita sampai pada fase tersebut. Banyak orang berdalih bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut ya anggap saja doa. Tapi banyak pula yang lupa bahwa doa yang paling tulus adalah mendoakan diam-diam.

Banyak celetukan-celetukan yang tanpa sengaja akan menjadi beban pikiran bagi yang mendengar. Seperti,
"kapan nikah?"
"udah isi belum?"
atau bahkan, "kapan lulus?"
Pertanyaan seperti itu kadang hanya ditanggapi dengan "doain aja", padahal didalam hati itu akan menjadi pikiran yang serius. Kita tidak pernah tahu bagaimana perjuangan mereka untuk menyegerakan hal tersebut. Menikah, memiliki momongan, bahkan untuk lulus kuliah itu adalah sesuatu yang memang benar-banar diperjuangkan. Siapa yang mau menikah pada usia lanjut? Atau  belum juga memiliki momongan selepas menikah?  juga siapa yang ingin menunda-nunda kelulusan? there's no body who's wanna that. Tidak ada yang ingin menunda-nunda jika memang lebih baik disegerakan, karena sesuatu yang baik itu memang harunya disegerakan,. Tetapi kita juga tidak bisa menyalahi tahdir Tuhan yang telah mengatur segalanya.

"Tidak ada yang dapat menolak TAKDIR kecuali DIA" (HR.Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)


1 komentar:

  1. mbak kata2nya pas bangettt..aku 3 thn nikah belum punya anak juga padahal normal semua tp suka sebel tiap lebaran ditanya kok blm hamil dll. sedih jadinya :(

    BalasHapus