Blogroll

Senin, 27 Juni 2011

Perayaan Pernikahan di Puncak Tertinggi Pulau Jawa, Gunung Semeru

13090720691798455635
Plakat Pernikahan
Sebuah perjalanan melelahkan selama 4 hari demi sebuah janji sehidup semati di Puncak Mahameru. Entah apa yang melandasi Mas Demon dan Mbak Ratih untuk melakukan hal tersebut di puncak tertinggi di tanah Jawa tersebut. Perkenalan saya dengan mereka berdua pun masih seumur jagung. Namun semuanya menjadi akrab ketika kami mencapai puncak Mahameru 3.676 mdpl pada 20 Juni 2011.
<a href="http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a80dd573&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE" target="_blank"><img src="http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1033&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a80dd573" border="0" alt="" /></a>
Ads  
Pertemuan pertama saya dengan keduanya pun sejak beberapa hari yang lalu sejak saya menulis artikel ini. Bertemu di sebuah lokasi di daerah Malang dalam persiapan pendakian menuju puncak Semeru. Setelah berbincang – bincang ternyata Mas Demon yang bernama asli Mostariza merupakan seorang senior saya di sebuah organisasi pendaki gunung dan penjelajah alam Young Pioneer Malang.
Perayaan Pernikahan Di Puncak Mahameru
Perayaan Pernikahan Di Puncak Mahameru
Tidak hanya saya dan mereka, namun pendeta, kerabat keluarga, dan kawan-kawan pendaki dari berbagai daerah di Jawa Timur pun sengaja hadir untuk menyukseskan proses pemberkatan pernikahan di puncak. Bahkan seorang fotografer fenomenal, Don Hasman pun hadir pada acara yang dilaksanakan 20 Juni 2011 tersebut.
Bukan hal yang mudah untuk mendatangkan seorang penghulu yang mau menikahkan mempelai di puncak. Apalagi keluarga mempelai! Yang muda – muda aja masih mikir untuk naik ke gunung yang telah memakan korban jiwa 28 orang sejak Soe Hoek Gie meninggal bersama Idhan Lubis tahun ’69 yang lalu.
Puncak Kebahagiaan Di Puncak Penderitaan
Hal yang membuatku bersemangat adalah karena ini merupakan sebuah moment yang langka, tidak semua orang memiliki keinginan untuk melakukan hal segokil ini demi sebuah ikatan pernikahan. Naik ke puncak Mahameru kapan pun bisa, namun yang pengen menikah di sana siapa yang mau melakukannya lagi! Seorang Don Hasman mengatakan “Saya menunggu moment ini selama 25 tahun, dulu saya yang ingin melakukannya, namun istri saya tidak mau . . .” Bisa kebayang tuh . . . kakek 70 tahun yang sudah motret di 5 benua, jalan 2 juta langkah dari Prancis menuju Spanyol, naik ke semeru setahun lebih awal dari Soe Hoek Gie pada ’68, melakukan ekspedisi ke everest base camp sampai ketinggian 6.150 mdpl yang 9 tahun kemudian diperbaharui oleh satuan khusus gabungan (Kopassus, Wanadri, Mapala UI) menuju puncak everest, dan merupakan 100 fotografer terbaik dunia sekalipun masih kuat dan mampu mencapai puncak untuk menghadiri acara yang sangat istimewa ini! “Ini yang pertama di Indonesia Mon . . .” Ucap bang Don ke Mas Demon. Masa yang muda mau kalah!
Pemberkatan
Pemberkatan
Perjuangan melintasi trek yang menanjak hingga melawan suhu yang dingin dan oksigen yang menipis akhirnya sukses! Perjalanan sepanjang 9.5 km menuju Ranu Kumbolo dan ditambah 2 Km menuju Kalimati yang keduanya merupakan Shelter pendakian. Melanjutkan kea rah Archopodo selama 2.5 jam dan melakukan puncak attack pukul 00.30 Wib! Jumlah kami hamper 50 orang, termasuk kedua mempelai. Melawan trek pasir yang memaksa kami maju mundur, gelapnya malam, kencangnya angin, dan dinginnya hawa puncak. Kedua mempelai pun tiba pukul 9 pagi di Puncak Mahameru.
Sesaat setelah tiba di puncak, keduanya memasuki tenda yang telah dibangun sebelumnya oleh kami. Sementara keduanya bersiap – siap ganti kostum, kami pun melakukan persiapan lain yaitu menyusun batu sebagai altar dan menggali lubang tempat peletakan plakat pernikahan.
Acara pun berlangsung khidmat, di pimpin oleh seorang pendeta dan di saksikan oleh kami. Mereka pun saling bertukar cincin. Keduanya pun mengikat janji sehidup semati dihadapan kami, berbalut busana tokoh pewayangan Arjuna dan Shinta. mereka berdua pula yang melepas penutup plakat Pernikahan yang telah kami tanam sebelumnya tepat di samping plakat In Memmoriam Soe Hoek Gie dan Idhan Lubis. Suasana harupun tidak bisa dihindari, satu persatu kami memberi selamat kepada mereka. Jabatan erat dan pelukan hangat kepada keduanya. Semoga langgeng kawan! Selamat menempuh hidup baru untuk kawan Mostariza Dan Lucia Ratih Aditiarini!
Teringat sebuah potongan lirik lagu Cold Play – Fix You
“And high up above or down below
When you’re too in love to let it go
But if you never try you’ll never know
Just what you’re worth”
Sekali lagi selamat buat salah satu anggota Young Pioneer (YEPE) Malang: ‘Demon’ Mostariza YP-216-GG DanLucia Ratih Aditiarini. “We Shall Overcome”
Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo




ahahha jadi ingiinnn, aa nanti bawa aku ke ranu kumbolo terus ke mahameru ya a :))

Sabtu, 04 Juni 2011

Lima Gunung Api Spektakuler yang Wajib Dikunjungi

Gunung Bromo, Indonesia


Untuk aksi vulkanik dan pemandangan yang menakjubkan, Gunung Bromo di Jawa Timur tidak punya lawan sepadan. Gunung setinggi 2329 m di atas permukaan laut ini selalu mengeluarkan asap belerang dan kadang tertutup kabut lebat. Keindahan yang sangat layak untuk diabadikan.



Gunung Bromo adalah gunung “termuda” dari kompleks gunung api Tengger yang luas dan berumur 820 ribu tahun. Dari Gunung Bromo, pengunjung bisa melihat puncak tertinggi di Jawa, yaitu Gunung Semeru, yang aktif mengeluarkan asap dalam jumlah besar tiap 20 menit.

Gunung Bromo memang relatif mudah dicapai (bisa dengan 45 menit berjalan kaki atau menaiki jip dari desa terdekat, Cemoro Lawang). Tapi kondisinya tidak selalu aman. Dua turis meninggal karena terkena ledakan batu pada 2004.

Gunung Hallasan, Korea Selatan

Gunung Hallasan, puncak tertinggi di Korea (1950 mdpl), termasuk dalam kelompok gunung api Jejudo.

Ada sekitar 4 ribu jenis hewan dan 1800 tumbuhan yang menjadikan Hallasan sebagai habitat mereka. Lihat juga danau kawah Baekrokkdam di puncak. Baekrokkdam atau “Danau Seratus Rusa” yang indah mengilhami cerita rakyat tentang peri-peri yang turun dari langit untuk bermain dengan rusa putih. Banyak turis yang mengunjungi Hallasan pada musim semi untuk melihat mekarnya bunga azalea di pegunungan.

Gunung ini juga cukup mudah didaki. Jalur sepanjang 10 km dapat selesai Anda jalani dalam sehari.

Gunung Aso, Jepang

Kaldera terbesar di dunia ini (lebarnya 24 km) memiliki kuil pemujaannya sendiri. Gunung Aso adalah penanda Jepang yang paling terkenal dan penghasil uang untuk prefektur Kumamoto di Kyushu, Jepang.

Atraksi utama di Gunung Aso adalah danau kawah berwarna biru muda yang beruap di Gunung Nakadake. Kereta gantung akan mengangkut turis menuju puncak gunung api, dan di sana ada kompleks yang penuh dengan kios oleh-oleh serta jajanan. Di pinggir kawah juga ada semacam trotoar yang tertata rapi. Di Aso, Anda juga akan menemukan sekumpulan tempat pemandian air panas.

Gunung Pinatubo, Filipina

Gunung Pinatubo tidak sekadar “pulih” dari bencana ledakan besar pada 1991, tapi kini juga menjadi sumber pemasukan untuk lokasi utama olahraga ekstrem.

Pada 1991, Gunung Pinatubo mengeluarkan ledakan vulkanik terbesar kedua dunia dalam 100 tahun terakhir. Ledakan itu menyebabkan suhu dunia turun 17,27 derajat Celsius dan korban tewas mencapai 800 orang. Kerugian financial ditaksir sekitar $ 250 juta.

Dua dekade kemudian, kota-kota di sekitar Gunung Pinatubo hidup dari sektor pariwisata karena ledakan legendaris tersebut.

Anda bisa melakukan pendakian ekstrem di Angeles City serta paket-paket berkendara di antara aliran lahar Pinatubo, yang bentuknya berupa kolam lumpur raksasa berisi materi vulkanis. Ada juga kegiatan terjun payung dan tur udara seharga $ 55 per orang.

Gunung Fuji, Jepang

Tidak mungkin menulis tentang gunung api utama di Asia tanpa memasukkan Gunung Fuji dalam daftar. Gunung Fuji atau Fuji-san adalah gunung tertinggi di Jepang dan ikon nasional atas keindahan pemandangan dan ketinggiannya (3776 m).

Selain menjadi tempat paling utama untuk berfoto dan memamerkannya ke teman-teman atau keluarga di rumah, Gunung Fuji adalah lokasi olahraga ekstrem bagi pencari adrenalin. Setiap musim panas, sekitar 200 ribu orang mendaki gunung ini. Waktu yang mereka butuhkan antara 4-8 jam. Ada juga “sekolah” dan pusat paragliding di area parkir stasiun Gotemba kelima.

Pengunjung bisa saja tidak beruntung datang ke Gunung Fuji saat berawan. Sebagai gantinya, Anda bisa mengunjungi Hakone yang permai di timur Gunung Fuji, serta Lima Danau Fuji, di utara gunung api.