Blogroll

Sabtu, 28 Maret 2015

My Little Angel





Hal yang dinantikan setelah menikah tentu saja adalah mempunyai keturunan. Setiap perempuan, akan merasa menjadi wanita seutuhnya ketika mereka telah melahirkan seorang bayi dan menjadi Ibu. Begitu juga dengan saya. Setelah menikah, saya dan suami sepakat untuk tidak menunda mempunyai momongan. Biarlah kami pasrahkan semuanya kepada yang Maha Pemberi. Bila secepatnya dikasih, kami sangat bersyukur sekali. Dan jika belum, mungkin memang belum waktunya.

Memasuki bulan kedua pernikahan, Kakang sempet nanya sehabis melihat kalender, "Belum dapet lagi ya?". Saya jawab belum. Setelah menikah, Kakang yang rajin melihat kalendar untuk menghitung jadwal menstruasi saya. "Periksa yuk", ajaknya kepada saya. Tetapi saya menolak, terlalu dini untuk memeriksakan diri hanya sekedar untuk mengetahui apakah saya terlambat datang bulan karena hamil. Saya meminta untuk menunggu sampai minggu depan.

Hari Sabtu, tanggal 21 Maret 2015
Ketika Kakang belum pulang karena shift malam,  pagi-pagi sekali saya sudah merencanakan untuk  mengecek air kencing pertama saya dengan testpack. Dengan tangan sedikit gemetar dan perasaan yang campur aduk, garis dua muncul pada strip testpack yang saya pegang. Alhamdulillah, terima kasih Allah.

Sekitar pukul 10 pagi kakang sampai dirumah kontrakan kami. Sedikit berbincang sebentar lalu saya tersenyum sambil berbisik "aku tadi pagi udah testpack, hasilnya garis dua", saya melihat senyum bahagia diwajahnya. Senyum yang hampir belum pernah saya lihat sebelumnya. Ya, tentu saja dia sangat bahagia mengetahui ini. Tak henti dia mencium dan mengelus perut saya sembari berkata "Aa seneng banget".

Minggu, 22 Maret 2015
Sore hari kami pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungan saya. Alhamdulillah ternyata sudah memasuki minggu ke 5. Dokter hanya memberikan saya vitamin karena tidak ada keluhan-keluhan yang berarti dari diri saya.

Seperti biasa, saya berangkat bekerja, memasak, menyiapkan keperluan suami. Hanya saja sekarang kami membagi dua pekerjaan rumah, seperti mencuci pakaian dan mencuci piring menjadi tugas suami sekarang. Katanya saya jangan terlalu capek.

Saya bersyukur selama memasuki kehamilan 5 minggu ini tidak banyak yang saya keluhkan. Seperti mual, muntah, ataupun tidak mau makan. Semuanya saya rasa masih normal. Saya masih mau makan nasi. Kalau pagi saya tidak pernah mual dan muntah. Dan saya rasa itu wajar, katena menurut artikel yang saya baca tingkat hormon setiap perempuan itu berbeda, dan kondisi hamilnya pun akan berbeda, tidak akan ada yang sama, itu uniknya perempuan hamil.Namun beberapa hari saya mengeluhkan kalau perut saya sering keram. Sakit seperti akan datang bulan.

Rabu 25 Maret 2015
Hari itu saya tidak masuk kerja, kepala saya sakit sehingga saya memutuskan untuk beristirahat dirumah. Saat itu kakang masuk shif siang. Sekitar pukul 11 siang saya ke kamar mandi untuk buang air kecil, betapa kagetnya saya ketika terdapat bercak darah pada urin saya. Saya berteriak memanggil kakang, dan dia meminta saya untuk tetap tenang. Saya sempat tidur siang setelah itu, namun pada saat saya buang air kecil lagi, bercak darah itu muncul lagi sehingga membuat saya panik. Saya meminta Kakang untuk tidak masuk kerja dan menemani saya dirumah. Malam hari kami pergi ke Rumah Sakit untuk memeriksakan kandungan saya.

Dokter bilang, seharusnya tidak ada keluar darah ketika hamil muda. Ini ada ancaman keguguran sehingga beliau memberikan kami resep obat penguat kandungan. Setibanya dirumah, saya langsung menangis sejadinya. Saya begitu takut terjadi sesuatu dengan calon buah hati kami. Kakang berusaha menenangkan namun tangis saya malah semakin menjadi hingga akhirnya saya tertidur.

Kamis, 26 Maret 2015
Saya masih belum masuk bekerja. Dokter memberi saya waktu untuk istirahat 3 hari dan hanya istirahat dirumah, bedrrest. Saya hanya berbaring di tempat tidur sementara kakang menyiapkan segalanya. Mulai dari sarapan, minum obat sampai memasak.
Kala itu saya sempat berdoa, "Allah, berikan yang terbaik untuk kami. Selamatkan janin yang ada dirahimku bila kelak ia akan tumbuh dengan baik. Bila tidak, silahkan diambil kembali. Engkau yang memberi, padaMu juga dia kembali". Saat itu saya merasakan sakit sekali di perut saya, keram yang melebihi saat menstruasi. Kemudian saya ke kamar mandi untuk buang air kecil,  Betapa kagetnya saya ketika keluar gumpalan-gumpalan darah seperti hati. Allah :(

Saya pasrah, saya marah, menangis, terlebih kecewa terhadap diri saya sendiri karena merasa gagal menjaga si calon buah hati.  Sore hari saya sudah mulai tenang. Kami bergegas menuju Rumah Sakit untuk memeriksakan kembali, memastikan bahwa si jabang bayi masih ada atau tidak. "Apapun hasilnya nanti, terimain ya, ikhlas, ini yang terbaik. Aa tau kamu kuat" ucap Kakang pada saya. Saya hanya mengangguk.
Saya sudah cukup tenang saat memasuki ruangan Dokter. Ketika di USG, jabang bayi sudah tidak terlihat. Dokter menyarankan untuk saya tespek ulang. Dan ternyata hasilnya negatif.

Banyak hal saya dapatkan dengan kejadian ini. Dibalik perasaan kehilangan yang amat mendalam, saya belajar tentang keikhlasan. Ini yang terbaik yang Allah berikan kepada kami. Toh tidak ada yang terjadi secara kebetulan, semua berjalan sesuai alurNya.

dear my beloved baby.. .
Hai sayang, dd lagi apa sekarang? pasti sekarang udah ada di tempat terindah. Segala kebutuhan dd pasti terpenuhi disana. Bunda seneng banget waktu tau dd ada diperut Bunda selama 5minggu. Bunda selalu berdoa biar dd sehat, karena kita bakalan berjuang 8bulan kedepan. Tapi Allah lebih sayang sama dd. Allah ambil lagi dd dari perut bunda.  Ayah sama Bunda ikhlas nak, semuanya buat kebaikan kita. Dd yang baik disana ya, jangan buat Allah dan malaikat kesel. Dd nanti jemput bunda sama ayah ya kesana kalau udah waktunya. Ayah sama bunda sayang banget sama dd :*

4 komentar:

  1. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :
    والذي نفسي بيده إن السقط ليجر أمه بسرره إلى الجنة إذا احتسبته
    Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan bersama ari-arinya apabila ibunya mengharap pahala dari Allah (dengan musibah tersebut) ( HR Ibnu Majah; dishahihkan oleh Albani)

    :')

    BalasHapus
  2. can't say anything, but you're strong Di :")
    masya Allah, udah punya 'tabungan' disana..
    semoga Allah gantikan setiap keihklasan dan kesedihan dengan pahala dan bahagia yang berlipat-lipat
    Aaamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin ya Rabb, Insya Allah.. .
      makasih mpit :)

      Hapus